Ads 468x60px

Spain Dutch Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified English

wibiya widget

Selasa, 29 Mei 2012

Ini Cara BI Tangkal Pelemahan Rupiah


Ilustrasi. (Foto: AP)

JAKARTA - Demi mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar (AS) dalam beberapa hari ini belakangan, Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan kebijakan baru. Kebijakan ini, berupa term deposit dalam bentuk dolar AS.

Gubernur BI Darmin Nasution mengakui, rendahnya kedalaman pasar keuangan domestik tercermin dari sedikitnya volume transaksi dan terbatasnya instrumen pasar untuk lindung nilai (forex hedging). Kondisi ini, membuat arus devisa yang masuk termasuk yang bersumber dari devisa ekspor (DHE) maupun dari investasi portofolio kemudian lebih gampang keluar.

Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu BI membuat PBI tentang Devisa Hasil Ekspor yang mewajibkan eksportir memasukkan dananya ke perbankan dalam negeri Juni mendatang. 

"Dalam situasi seperti sekarang ini kita semakin jelas melihat sejumlah eksportir dananya masuk tetapi tidak menjualnya. Itu artinya ada dana (valas) masuk tetapi dia menjual valasnya, sehingga lebih terbatas ruang geraknya dalam menggunakan dana. Karena, banknya akan terkena aturan nett open position," ujar Darmin dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Selasa (29/5/2012)

Darmin menjelaskan, jika bank mendapat valas, maka bank harus menempatkannya dalam sebuah wadah, karena jika tidak maka bank dapat terkena sanksi (nett open position). Karenanya, bank kemudian menempatkannya di pasar uang di luar negeri. "Bunganya sangat rendah (di pasar uang luar negeri) karena pasar uang, sekira 0,1 sampai 0,2 persen, jadi valas itu pergi ke luar dan tidak ada di sini (dalam negeri)," lanjut dia.

Melihat fakta itu, Bank Sentral kemudian membuat pendalaman operasi pasar dengan membuat term deposit dalam bentuk dolar (AS). Lewat instrumen ini, Bank Sentral dimungkinkan untuk menyerap kelebihan valas yang ada di sejumlah perbankan dalam negeri sehingga pasokan dolar AS tidak lari ke luar negeri.

"Kita akan buka term deposit valas. Kita juga sediakan bunganya. Kalau di luar negeri bunganya 0,1-0,2 persen. Kita akan atur pantasnya berapa supaya dia (perbankan) tertarik," tambah mantan dirjen pajak ini.

Term deposit (deposito berjangka) dalam bentuk dolar (AS) ini direncanakan akan bertenor 7 hari, 14 hari sampai satu bulan.
"Kalau mau diambil sebelum waktunya juga boleh, kalau mau diperpanjang juga bisa," jelasnya.

Selain itu, demi melakukan pendalaman pasar ini dan mengamankan pasokan dolar di dalam negeri,Bank Sentral juga mengaku siap memberikan bunga yang kompetitif dengan pasar uang di luar negeri sehingga perbankan dalam negeri tidak dirugikan. Likuiditas dolar AS di dalam negeri juga akan terjaga.
(mrt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Mari Bersama Berbagi Hal Yang Berguna...., Tambahkan Saya Sebagai Teman di Facebook KILK DI SINI Follow Me in Twitter KILK DI SINI